BandarQ
BandarQ

Wednesday, October 2, 2019

Kisah guru ku yang horny

0 comments


Namaku TS dan sekarang umurku baru 19 tahun, dan perawakanku tinggi 171.5 cm dan kulitku sawo matang, sedangkan mataku berwarna coklat, dankisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata sekaligus pengalaman hidupku. Tahun 2012 yang lalu… Saat ini aku sekolah di salah satu SMK yang ada di tanjung pinang (kepulauan riau). Sekolahku letaknya jauh di luar kota (kira-kira 20 km dari kota tempat tinggalku), dan sehari-hari aku pergi menggunakan bus jemputan sekolahku, dan dari sinilah kisahku bermula. Pada suatu siang saat di sekolahan aku dan teman-teman sedang istirahat dikantin sekolah dan sambil bercanda ria, dan saat itu pula ada guruku  sedang makan bersama kami, pada saat itu pula aku merasa sering di lirik oleh ibu itu (panggil saja Nia), bu Nia badannya langsing cenderung agak kurus, matanya besar, mulutnya sedikit lebar dan bibirnya tipis, payudaranya kelihatan agak besar, sedangkan pantatnya padat dan seksi, bu Nia adalah guru kelasku yang mengajar mata pelajaran bahasa inggris, dan dalam hal pelajarannya aku selalu di puji olehnya karena nilaiku

Saat didalam pelajaran sedang berlangsung bu Nia sering melirik nakal ke arahku dan terkadang dia sering mengeluarkan lidahnya sambil menjilati bibirnya, dan terkadang dia suka meletakkan jari tangannya di selangkangannya dan sambil meraba di daerah sekitar vagiiinanya. Dan terkadang saya selalu salah tingkah di buatnya (maklum masih perjaka!!!!), dan kelakuannya hanya aku saja yang tahu. Saat istirahat tiba aku di panggil ke kantor oleh ibu guru itu, dan saat itu aku di suruh mengikutinya dari belakang. Jarak kami terlalu dekat sehingga saat aku berjalan terlalu cepat sampai-sampai tangan ibu Nia tersentuh penisku (karena bu Nia kalau berjalan sering melenggangkan tangannya) yang saat itu sedang tegang akibat tingkahnya di kalas. Namun reaksi ibu Nia hanya tersenyum dan wajahnya sedikit memerah. Sampai saat aku pulang menaiki bus jemputan kami.
Aku dan temanku duduk paling belakang, sedangkan bu Nia duduk di kursi deretan paling depan. Saat semua teman-temanku sudah turun semua (saat itu tinggal aku bu Nia dan supirnya) bu Nia melirik nakal ke arahku, dan tiba tiba ia langsung pindah duduknya di sebelahku dia duduk paling pojok dekat dinding), dan dia menyuruhku pindah di sebelahnya, dan aku pun menanggapi ajakannya. Saat itu dia meminjan handphone aku, katanya dia mau beli hp yang mirip punyaku entah alasan atau apalah… Saat dia memegang hp ku tiba-tiba hp ku berbunyi, dan deringan hp ku saat itu berbubyi desahan wanita saat di kentot. aaaahhhhh… ahhhhshhhhshshh… oooooo… oooooohhhhhh dan seterusnya ternyata temanku yang menelepon. Tanpa basa basi bu Nia bilang “apa ngga ada yang lebih hot, ibu mau dong”. dengan nada berbisik. Yang membuatku nafsu. “jangan malu-malu tunjukin aja ama ibu… ” Saat itu kupasang ear phone dan langsung aku perlihatkan rekaman video porno yang ku dapat dari temanku.
Tanpa aku sadari bu Nia meraba penniiisku yang saat itu sedang tegang-tegangnya, dan dia terkejut, “wooow besar sekali anumu… ” Padahal aku punya ngga gede-gede amat, panjangnya 15 cm dan diameternya 2.3 cm aja yaaa standart lahhhh… Dan terjadilah percakapan antara aku dan bu Nia: Saat itu dia berbisik padaku “aku masih perawan looo… ” di iringi dengan desahan. Lalu jawabku “oh yaaa, saya juga masih perjaka bu… 
” bu Nia: jadi klo gitu kita pertemukan saja antara perjaka dan perawan, pasti nikmat… (tanpa basa basi lagi)
aku: “ngga ah bu , saya ngga berani!!
” bu Nia: “ayolah… (dengan nada memelas)”
aku: “tapi di mana bu? (tanyaku!)”
bu Nia: “di hotel aja biar aman”
aku: “tapi aku ngga punya uang bu”
bu Nia : “ngga apa-apa ibu yang bayarin!!!”
Dan saat tiba di kamar hotel ibu itupun langsung beraksi tanpa basa basi lagi. ia melucuti bajunya satu persatu sambil di iringi dengan desahan… yang pertama ia lepaskan adalah jilbab yang menutupi kepalanya, lalu baju, kemudian rok panjangnya. dan tibala saat ia melepaskan bh nya, yang ku lihat saat itu adalah toket ibu yang putih mulus (mungkin karena sering di tutupi kalleeee) dan putingnya yang masih merah. dan pada saat ia mau melepaskan celana dalamnya dia bertanya padaku… “mau bantuin ngga… ” lalu hanya ku jawab dengan mengangguk saja. tanpa basa basi juga, aku mulai melepaskan celana dalamnya yang berwarna putis tipis. yang kulihat saat itu adalah jembut tipis saja,
lalu aku mulai menyandarkannya di dinding kamar sambil kujilati. da n timbullah suara desahan yang membuata tegang penniiisku ah… ahh… ahhhhshhhh… terruussss… ohhh… yeahhh… oooohhhhh… au… udahh dong ibu ngga tahan lagi… ooohhhh… yeah… o… o… oo… ohhhh… tanpa ku sadari ada cairan yang membasahi wajahku. cairan putih ituku hisap dan ku tumpahkan ke dalam mulutnya, ternyata bu Nia suka “mau lagi donggg… ” lalu aku kembali menghisap kemaluan bu Nia yang basah dan licin kuat-kuat… “aaahhhh… ahhh… aarrgghh… uh… uh… uh… uh… ouuu… yeah… dan di sela teriiakan kerasnya muncrat lagi cairan putih kental itu dengan lajunya crroot… crooot…
di saat dia terbaring lemas aku menindih badan bu Nia dan selangkangannya ku buka lebar-lebar, lalu ak u mencoba memasukkan penniiisku ke dalam kemaluannya bu Nia dan yang terjadi malah ngga bisa karena sempit. saat ku tekan kepala penniiisku sudah masuk setengah dan ibu itu berteriak “ahhhh… ahhhh.ahhhhh… ahhhhh… , sakitttt… ahhh… pelan-pelan dong… ” seakan tak perduli kutekan lagi. kali ini agak dalam ternyata seperti ada yang membatasi. ku tekan kuat-kuat “ahhhhhhh… aaaaaa… aaaauuuuu… , sakit… ohh… oh… ooghhhhhh… ” aku paksakan saja… akhirnya tembus juga. “ahhhhhhhhhh… aaaaahhhhhh… , sakitttttttt… ” bu Nia berteriak keras sekali… Sambil aku dorong kontontolku maju mundur pelan dan ku percepat goyanganku. “aahhhhhh… auhhhhhhhh… u.h… u.u… hh… a… u… u… hhhhh.hh.h.h. h… Dia terus menjerit kesakitan, dan sekitar 20 kali goyanganku aku terasa seperti mau keluar. 

Lalu aku arahkan penniiisku ke mulutnya dan… croot… … crroootttt… sekitar 5 kali muncrat mulut bu Nia telah di penuhi oleh spermaku yang berwarna putoh kenta (maklum udah 2 minggu ngga ngocok)
Selang beberapa menit aku baru menyadari kalau kemaluan bu Nia mengeluarkan cairan seperti darah. Lalu ibu Nia cepat-cepat ke kamar mandi. Setalah keluar dari kamar mandi bu Nia langsung menyepong penniiisku sambil tiduran di lantai. Ternyata walaupun perawan bu Nia pandai sekali berpose. Lalu ku pegang pinggul bu Nia dan mengarahkan ke posisi menungging. Lalu aku arahkan penniiisku ke kemaluan bu Nia, lalu ku genjot lagi… ohhh… oh… o… h.h.h.h.hh… h.hhhhh… h… hhhhhhh… hhhhh… yeahhhhh oouu… yesssss… ooohhhhh… yeahhhhh… saat aku sudah mulai bosan ku cabut penniiisku lalu ku arah kan ke buritnya “sakit ngga… ” laluku jawab “paling dikit bu… ” aku mencoba memasukkan tetapi ngga bisa karena terlalu sempit lalu bu Nia berkakta “ngga apa-apa kok kan masih ada kemaluanku mau lagi nggaaaa… ” laluku kentot lagi kemaluannya tapisekarang beda waktu aku memeasukkan penniiisku ke dalam, baru sedikit saja sudah di telan oleh kemaluannya. Ternyata kemaluan ibu Nia mirip dengan lumpur hidup.
aku mengarahkan penniiisku lagi ahhh… ahhh… ahhh… ahh… oooouuuhh… yeah… ou… ou… ohhhhhh… dan saat sekitar 15 kali goyangan ku bu Nia melepaskan penniiisku “aku mau keluar… ” lalu ku jawab “aku juga bu… , kita keluarin di dalem aja buu… ” “iya deeh jawabnya… ” lalu kumasukkan lagi penniiis ku kali ini aku menusukknya kuatkuat. aaahhhh… ahhhh… aaaahhhhhh. ooooouuuuuuhhh… saat teriakan panjang itu aku menyemprotkan spermaku ke dalam kemaluannya crroooot… crootttt… aku mendengar kata-katanya “nikmat sekali… ” Dan aku pun tidur sampai pagi dengan menancapkan penniiisku di dalam kemaluannya dengan posisi berhadapan ke samping…

 

No comments:

Post a Comment