BandarQ
BandarQ

Saturday, September 14, 2019

NIKMATNYA TUBUH PEMBANTUKU

0 comments



Nina, Maukan kamu mijit Mas lagi? Pegal nih kan udah seminggu? Bisa Mas, jam berapa Mas pulang? Sekarang? Baik Mas, tapi saya mau mandi dulu? Agak lama aku menunggu di depan pintu baru Nina membukanya. Maaf Mas, tadi baru mandi Kata Nina tergopohgopoh. Ah, penisku mulai bergerak naik. Nina mengenakan daster yang basah di beberapa bagian dan jelas sekali bentuk bulat buah kembarnya sebagai tanda dia tak memakai BH. Mungkin buruburu. Engga apaapa.
Bisa mulai? Bisakah Mas saya ganti baju dulu? Hampir saja aku melihat, engga usah, kamu gitu aja. Untung tak jadi, ketahuan banget ada maksud lain selain meminta pijit. Aku masuk kamar dan segera bertelanjang bulat. Terbawa suasana, penisku udah tegak berdiri. Kututup dengan belitan handuk. Pintu diketok. Nina masuk. Mengenakan rok terusan berbunga kecil warna kuning cerah, agak ketat, agak pendek di atas lutut, berkancing di depan tengah hingga ke bawah, membuatnya makin bertambah. Warna roknya sesuai dengan kulitnya.
Dada itu kelihatan makin menonjol saja. Penisku berdenyut. Siap Nin? Ya Mas? Dengan hanya berbalut handuk, aku rebah ke tempat tidur, tengkurap. Nina mulai dengan memencet telaMas kakiku. Ini mungkin urutan yang benar. Cara memijat tubuhku bagian belakang sama seperti pijatan pertama minggu lalu, kecuali waktu mau memijat pantat, Nina melepaskan handukku, aku jadi benar2 bugil sekarang. Sabun mandi wangi Selama telungkup ini, penisku bergantiganti antara tegang dan surut. Bila sampai pada daerah sensitif, langsung tegang. Kalau ngobrol basabasi dan serius ?, surut. Kalau ngobrolnya menjurus, tegang lagi.
Depannya Mas? Dengan tenang aku membalikkan tubuhku yang terlompat bulat. Bayangkan, terlentang terbalik di depan pembantu. Penisku sedang surut. Nina melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Sekarang saya dengan jelas bisa memutar. Bayanganku akan membentuk buah dadanya di balik Masaiannya membuat penisku mulai menggeliat. Apalagi kompilasi ia mulai mengurut pahaku. Batang itu sudah berdiri tegak. Cara mengurut paha masih sama, sesekali bertemu buah pelir. Bedanya, Nina lebih sering memikirkan kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Kenapa Nin? Aku mulai bertanya.
Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi .. hai..hi ..? katanya sambil ketawa polos. Iya dong. Masihkah bisa menyesap kata kamu? Ada bedanya lagi. Kalau minggu lalu sehabis dari paha dia terus mengurut dadaku, kali ini dia langsung menggarap penisku, tanpa kuminta! Apakah ini tanda2 dia akan bersedia kusetubuhi? Jangan harap dulu, ingatkesetiaan? Nya UNTUK isteriku. Cara mengurut penisku masih sama, pencet dan urut, hanya tanpa kocokan.
Jadi aku tak sempat bangkit ?, cuman pengin menyetubuhinya! Udah. Benar2 masih sip, Mas? Mau coba sipnya? kataku tiba2 dan menjurus. Wajahnya sedikit berubah. Jangan dong Mas, itu kan milik Ibu. Masa sih sama pembantu? Engga apaapa asal engga ada yang tahu aja? Nina diam saja. Dia pindah ke dadaku. ArNinya jarak kami semakin dekat, arNinya semakin rangsanganku semakin, arNinya aku bisa mulai menjamahnya. Antara 2 kancing baju di dadanya ada celah terbuka yang menamMaskan daging dada putih yang setengah terhimpit itu. Aduuuhhh. Aku mampu bertahan engga nih. Apakah saya akan mengganti janjiku? Seperti minggu lalu juga tangan kiriku mulai nakal. Kuusapusap pantatnya yang padat dan menonjol itu. Seperti minggu lalu juga, Nina menghindar dengan sopan.
Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ sambil kembali berkalikali. lama-lama Nina dibukanya, bahkan kompilasi tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas terima itu, Nina tak berreaksi, masih asyik mengurut. Nina masih saja asyik mengurut Meskipun tanganku kini sudah menerobos gaunnya mengeluselus. Tapi itu tak lama, Nina mengubah posisi berdirinya dan meraih tangan nakalku karena harus mengurutnya, sambil menarik nafas panjang. Entah apa maksud tarikan nafasnya itu, karena memang susah atau mulai terangsang? Tanganku mulai diurut. Ini adalah kesempatanku buat menjamah daerah dada Pada kesempatan dia mengurut lengan atasku, telaMas tanganku membahas bukit dadanya. Tak ada reaksi. Aku makin nekat.
Tangan kananku yang sedari tadi nganggur, kini ikut menjamah dada sintal itu. Paak Katanya pelan sambil santai tanganku. Okelah, untuk sementara aku nurut. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Kudengar nafasnya sedikit meningkat temponya. Entah karena capek memijat atau mulai terangsang karena remasanku pada dadanya. Yang penNing: Dia tak diterima tanganku lagi. Aku makin nakal. Kancing paling atas kulepas, lalu jariku menyusup. Benar2 daging padat. Tak ada reaksi. Merasa kurang leluasa, satu lagi kancingnya kulepas. Kini telaMas tanganku berhasil menyusup jauh hingga ke dalam BHnya, Ah putNing dadanya sudah mengeras! Nina menarik telaMas tanganku dari dadanya. Mas kok nakal sih Katanya, dan .. tiba-tiba dia merebahkan ditolak ke dadaku.
Aku sudah sangat paham akan sinyal ini. Berarti aku akan menerima, luMasan janjiku. Kupeluk teguh lalu kuangkat sambil aku bangkit dan turun dari tempat tidur. Kubuka kancing blousenya lagi jadi BH itu tamMas sepenuhnya. Buah dada sintal terlihat naik sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kucium belahan dadanya, lalu bergeser ke kanan ke dada kirinya. Bukan main dada wanita muda ini. Bulat, padat, besar, putih. Kuturunkan tali Bhnya jadi putNing tegang itu terbuka, dan langsung kusergap dengan mulutku.Aaahhffffhhhhh. maaassss? rintihnya. Tak ada penolakan.
Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Kupelorotkan roknya hingga jatuh ke lantai. Kulepaskan lebih besar. Dengan lembut kurebahkan Nina ke kasur, dada besar itu berguncang indah. Kembali aku mencium, menjilati dan mengulumi kedua buah dadanya. Nina tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Tanganku mengusapi pahanya yang licin, lalu berhenti di pinggangnya dan mulai menarik Celana dikeluarkan Jangan Mas.
Kata Nina terengah sambil mencegah melorotnya CD. Wah engga bisa dong sampai udah pada titik noreturn, harus lewat sampai hubungan kelamin. Engga apaapa Nin ya. Pengin mas. Badan kamu bagus bener? Waktu saya Membuka Celana diterbitkan tadi, jelas kelihatan ada cairan bening yang lengket, buat dia sudah terangsang. Aku menarik kembali. Nina tak hentikan lagi. Benar, Nina punya bulu kelamin yang lebat. Kini dua2nya sudah polos, dan dua2nya sudah terangsang, tunggu apa lagi.
Kubuka pahanya lebar lebar. Kuletakkan lututku di antara kedua pahanya. Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan dirimu ke arah pertarungan. Auww. Pelan2 Mas. Sakit.!? Mas pelan2 nih? Aku menarik sedikit lalu memainkannya di mulut vaginanya. Mas sabar ya. Saya udah lamaa sekali engga gini? Ah masa? Benar Mas? Iya deh sekarang Mas masukin lagi ya. Pelan deh ..? Benar Mas engga bilang ke Ibukan? engga dong gila apa? TerMassa aku pegangi penisku agar masuknya terkontrol. Kugesergeser lagi di pintu vaginanya, ini akan menambah rangsangannya.
Baru setelah itu menusuk sedikit dan pelan. Aaghhhhfff? serunya, tapi tak ada lagi yang kaya tadi Nyeri lagi Nin Nina cuma digelengkan saja. Terusin Masperlahan? sekarang dia yang meminta. Aku menang lagi. AH bukan main sempitnya vagina wanita muda ini. Kugosokgosok lagi sebelum aku dikembalikannya lagi. Mentok. Kalau dengan isteriku atau Si Ani, tekanan segini sudah cukup menenggelamkan penisku di vaginanya masingmasing.
Nina memang beda. Tekan, goyang, tekan goyang, dibantu juga oleh goyangan Nina, akhirnya seluruh batang panisku tenggelam di vagina Nina yang ketat itu. Benar2 penisku terasa dijepit. Aku menarik penisku. Gesekan dinding vagina ketat ini dengan kulit penisku sangat nikmat kurasakan. Setelah hampir mencapai ujung, kutekan lagi lagi sampai mentok. Demikian seterusnya dengan bertahap menambah kecepatan. Ningkah Nina sudah tak karuan.
Selain merintih dan teriak, dia gerakkan dengan pembohong. Dari tangan meremas sampai selesai. Semuanya pembohong. Akupun asyik memompa sambil merasakan nikmatnya gesekan. Kadang kocokan cepat, terkadang gesekan pelan. Penisku mampu merasakan relung2 dinding vaginanya. Memang beda, janda muda beranak satu ini saling bertentangan dengan isteriku yang sudah berkali-kali lahir. Beda juga enak dengan Ani yang juga punya anak tapi sudah 30 tahun dan sering dimasuki oleh penghematan dan aku sendiri.
Aku masih memompa. Masih bervariasi kecepatannya. Nah, saat aku memompa cepat, tiba2 Nina menggerakkan pergerakan lebih pembohong, berguncang dan kuku jarinya mencengkeram punggungku kuatkuat sambil menjerit, benar2 menjerit! Dua detik kemudian gerakan kekuatan total berhenti, cengkeraman semakin kuat, dan penisku merasakan ada membantah teratur di dalam sana.
Ohh nikmatnya .. Akupunentikan pompaanku. Lalu beberapa detik kemudian mulai rebah di bantal dan kedua belah lagi terkulai ke kasur, lemas. Nina telah mencapai orgasme! Sementara aku sedang berpindah. Paaak ooohhhh ..? Kenapa Nin? Ooohh sedapnya? Lalu diam, hening dan tenang. Tapi tak lama. Sebentar kemudian badannya berguncang, teratur. Nina menangis! Kenapa Nin? Air mata mengalir. Masih menangis. Kaya gadis yang baru diperawani saja. saya berdosa ama Ibu? katanya nanti Engga apaapa Nin .. Kan Mas yang mau? Iya .. Mas yang mulai sih.
Kenapa Mas? Jadinya aku engga bisa menahan Aku diam saja. Saya khawatir Mas Sama Ibu? Mas engga akan gagal untuk dilihat? Juga khawatir kalo kalo? Kalo apa Nin? Kalo saya ketagihan Oh jangan khawatir, Pasti Mas terima kasih kamu pengin lagi. Ninggal Ulas aja? Ya itu sukses? Kenapa Kalo sering2 kan lama-lama ketahuan ..? Yaah harus hati2 dong? kataku sambil mulai lagi menggoyang. Kan aku belum sampai. Ehhmmmmmm reaksinya. Goyang terus. Tarik ulur. Makin cepat. Nina juga mulai ikut bergoyang. Makin cepat.
Aku merasakan hampir sampai di puncak. Nin Ya Mas Mas. hampir. sampai? Teruus Mas? Kalo .. keluar gimana? Keluarin..aja Mas Engga apa-apa? Engga .. usah dicabut? Jangan .. Mas. aman .. kok? Aku mempercepat genjotanku. Gesekan dinding vaginanya yang sangat terasa membuatku cepat mencaki puncak. Kubenamkan penisku dalam2 Kusemprotkan maniku kuat2 di dalam. Sampai habis. Sampai lunglai. Sampai lemas. Beberapa menit berikutnya kami masih membisu. Baru saja saya mengalami kenikmatan luar biasa.
Saat nikmat hubungan seks yang baru sekarang aku alami lagi setelah belasan tahun lalu berbulan madu dengan isteriku. Vagina Nina memanggurih ?, dan aku bebas mencapai puncak tanpa khawatir untung. Tapi benarkah tanpa risiko. Tadi dia bilang aman. Benarkah? Nin Ya .. Mas? Makasih ya benar2 nikmat? Samasama Mas. Saya juga merasakan nikmat? Masa ..? Iya Mas. Ibu benar2 beruntung mendapatkan Mas? Ah kamu? Baner Mas. Sama suami engga seenak ini? Oh ya ? Percaya engga Mas. Baru kali ini saya kaya kaya melayanglayang? Emang sama suami engga melayang, gitu? Engga Mas. Apa yang saya miliki punya Mas bagus banget? Katamu tadi.
Udah berapa lama kamu engga begini ..? Dari.ehm .. udah 4 bulan Mas? Lho. Katanya kamu udah cerai 5 bulan? Benarkah? Trus? Waktu itu saya kepepet Mas? Sama siapa? Sama tamu. Tapi baru sekali itu Mas. Makanya saya hanya bekerja di panti pijat saja. Engga tahan diganggu terus? Cerita dong semuanya? Ada tamu yang nafsunya gede banget. Udah aku kocok sampai keluar, masih aja dia sudah keluar. Saya sampai Ninggalin dia. Trus akhirnya dia ninggalin duit, lumayan banyak, sambil menunggu saya di Halte dekat sini, hari Sabtu jam 10.00.
Dia mau ajak saya ke Hotel. Kalo saya mau, akan dikasih lagi sebesar itu? Trus? Saya waktu itu benar2 butuh buat rumah sakit, biaya perawatan adik saya. Jadi saya iyakan, Pernah sama tamu yang lain? Engga pernah Mas. Habis itu trus saya langsung berhenti? Kapan kamu terakhirmain? Ya itu sama tamu yang nafsunya gede itu, 4 bulan yang lalu. Setelah itu saya kerja jadi pelayan sebelum kesini. Selama itu saya engga pernah main lagi, sampai barusan tadi sama Mas.
Enak banget barusan kali karena udah lama engga ngrasain yaMas atau emang punya Mas siip bangethi..hi ..? Polos banget anak ini. Aku juga merasakan nikmat yang sangat. Dia mungkin engga sadar bahwa dia punya vagina yanglegit ?, lengketlengket sempit, dan seret.Kamu engga takut hamil sama tamu itu? Engga. Sehabis saya dapatkan kan pasang KB. Waktu cerai saya engga lepas, sampai sekarang.
Mas takut saya hamil ya? Aku lega bukan main. Berarti untuk selanjutnya, aku bisa bebas menidurinya tanpa khawatir dia akan hamil. Jam berapa Mas? Jam 4 lewat 5? Pijitnya udah ya Mas. Saya mau ke belakang dulu? Udah disitu aja? kataku sambil menyuruh dia mandi di kamarku. Dengan tenangnya Nina beranjak menuju kamar mandi, masih telanjang. Goyang pantatnya lumayan juga. Tak lama kemudian Nina muncul lagi.
Baru sekarang aku bisa jelas melihat menerima buah dada. Bergoyang seirama langkahnya menuju ke tempat tidur memungut BHnya. Melihat bagaimana memakai BH, aku jadi terangsang. Penisku mulai bangun lagi. Aku masih punya sekitar 45 menit sebelum isteriku pulang, cukup buat satu ronde lagi. Begitu Nina memungut Celana itu, dibuka kupegang, kuremas. Mas pengin lagi, Nin? Ah nanti Ibu keburu dateng, Mas? Masih ada waktu kok? Ah Mas nih gede juga nafsunya? katanya, tapi tak menolak kompilasi BH nya kulepas lagi.
Sore itu kembali aku menikmati vagina milik Nina, janda muda beranak satu, pembantu rumah tanggaku .. Hubungan seks kami selanjutnya tidak perlu didahului oleh acara pijitan. Kapan saya mau Ninggal pilih waktu yang aman Nina selalu menyambutku dengan senang, sebab dia juga menikmati permainan penisku.
Tempatnya, lebih aman di kamarnya, Kurang nyaman. Kapan dia mulaiberani? Memanggilku untuk menyetubuhinya. Di siang hari dia meneleponku ke kantor pindah ke Uci udah berangkat sekolah dan Ade pergi kurang bahasa Inggris, itu arNinya dia pulang di rumah, arNinya dia juga pengin disetubuhi. Terbukti, kompilasi aku langsung pulang, Nina menyambutku di pintu hanya berbalut handuk. Begitu pintu kukunci, dia langsung membuang handuknya dan menelanjangiku! Langsung saja kita main di sofa ruang tamu.


No comments:

Post a Comment